May 12, 2011

MAKE MONEY TODAY? FULFILL YOUR DREAM TOMORROW?

Berikut ini cerita pengalaman salah satu uplineku yang penuh semangat dan usaha yang hebat makanya beliau pantas jd seorang Diamond.

Thanks banget Mba Mia atas share cerita yang berharga ini.

Ayooo harus semangat juga dong kan katanya mo berhasil!

=====================================================================

sering kali saya mendapatkan pertanyaan-pertanyaan macam begini dari mereka yang tertarik di bisnis ini :


- apa harus mencari orang?

- apa harus berjualan?

- saya tidak ada modal, gimana caranya?

- produk oriflame mahal, sama siapa saya harus menjual?

dan pertanyaan-pertanyaan seputar itu lah kira-kira.


Padahal, ketika saya berbicara tentang konsep besar Oriflame, tentang make money today dan terutama fulfill your dream tomorrow, mereka menyatakan diri MAU untuk mendapatkan manfaat itu.


Tapi saat dihadapkan pada marketing plannya, konsep bisnis yang lebih detail, banyak yang mundur menyatakan diri tidak sanggup. Atau simply krn sistem MLM-nya (oh ini sih bukan bisnis, ini MLM, gitu kuranglebih tanggapannya)


Padahal menurut saya pribadi setiap usaha (bisnis) di muka bumi ini pegang salahsatu dari 2 konsep itu. Make money today. Fulfill your dream tomorrow.


contoh pertama : Make Money Today dengan modal relatif kecil, Rp. 20.000 saja.


Belanjakan uang duapuluh ribu di tanggal 1 untuk membeli :


- tepung terigu 1/2 kg

- telur ayam 2 butir

- minyak goreng 1/4 liter

- jagung manis 3-4 buah

- bawang merah, bawang putih, cabai keriting (of total 2000 rupiah, dicampur)

- lada butiran satu sachet plastik (berisi kurleb 20 butir) biasanya ini sekitar 500 rupiah

- bumbu penyedap 1 sachet


Lakukan di jam 6 pagi. Racik-racik menjadi bakwan jagung (tau cara bikinnya kan?) ukuran agak melebar, menjadi 25 pc, dan dijual per pc dgn harga 1.000 rupiah.


Di akhir hari mendapatkan omset Rp. 25.000,- dimana 20ribu-nya adalah modal dan 5ribu adalah keuntungan. Sisihkan 5ribu rupiah keuntungan, dan putar kembali uang 20ribu rupiahnya untuk melakukan hal yang sama keesokan harinya. Lakukan tiap hari kecuali hari libur (24 hari kerja).


Di akhir bulan mendapatkan keuntungan sekitar Rp. 120.000,- yang bisa disimpan (ditabung) atau dijadikan uang tambahan untuk "memperpanjang hidup" di akhir bulan. Make money today. Soalnya klo utk fulfill your dream tomorrow, kira-kira berapa puluh tahun musti ditabung keuntungan 120ribunya? :D


Contoh kedua : Fulfill your dream tomorrow dengan modal Rp. 120.000.000,- (120juta rupiah).


Lakukan :

- menyewa ruko senilai Rp. 16.000.000,- untuk satu tahun (enambelasjuta rupiah)

- membeli 12 unit komputer senilai total Rp. 48.000.000,-

- membeli 2 perangkat AC senilai total Rp. 7.500.000,-

- memasang koneksi internet (starting instalasi) Rp. 2.500.000,-

- membuat instalasi internet (LAN) beserta pembelian router 8 switch sebanyak 3 buah dan perangkat instalasi listrik total 6.000.000,-

- membeli meja komputer, kursi komputer, meja kasir + kursi kasir senilai total Rp. 8.000.000,-

- memasang sambungan telepon senilai 1.500.000

- memasang raildoor kaca senilai 6.000.000

- membeli kulkas satu pintu, dan modal 8 krat minuman botol (sekitar total 2.5juta rupiah).

- spare sisanya (sekitar 20juta) untuk operasional 4 bulan (membayar koneksi internet, listrik, telepon, gaji operator 1 orang saja, warnet buka 2 shift, owner bertindak sebagai operator pada shift yg satu dan pada hari libur karena operator harus libur).

- belajar ilmu-ilmu baru : setting modem, mempelajari berbagai sistem operasi linux, mempelajari selukbeluk bisnis warnet : PRICELESS


Lakukan preparasi, instalasi, pembelanjaan, pemasangan instalasi listrik (naik daya) di bulan pertama. Tidak ada pendapatan masuk.

Buka warnet di bulan pertama, lakukan promosi (diskon) di 2 minggu pertama. Uang masuk, tapi pendapatan masih berkisar 2jutaan (masih sepi). Mengeluarkan uang spare untuk membayar keperluan gaji & fix cost bln pertama. (tidak bisa make money today...)

Buka warnet di bulan kedua, pendapatan mulai naik, tapi belum = fix cost. Mengeluarkan sebagian dari spare untuk membayar fix costs. (masih tidak bisa make money today...)

Bulan ke enam, pendapatan sudah di atas fix cost, tapi cuma ada spare 1juta rupiah, belum bisa menambah operator baru, jadi owner masih bekerja sebagai operator. (teteup tidak bisa make money today...)

bulan ke delapan, pendapatan sudah diatas fix cost, tapi cuma spare sekitar 2 juta rupiah, harus mempersiapkan uang sewa tempat (untuk perpanjangan). (jyaaa, make money nya kapan???)



sd bulan ke 12 mungkin belum bisa menyisihkan uang lebih dari income untuk BEP. Belum bisa break even point, apalagi mikirin untung :-) Mungkiiin... mulai bisa full BEP nanti, di tahun ketiga. Maka profit baru bisa dirasakan di tahun ke 4 dst. Profitnya pun mungkin di kisaran 5juta/bln maks untuk warnet semungil itu. Jadi... betul-betul fulfill your dream-nya baru bisa tomorrow tomorrow (alias besok-besok alias kapan tau gitu :D)


Bisnis pertama, bakwan jagung, dengan konsep make money today, adalah hasil pengalaman saya saat menjadi mahasiswa :-) di tahun ketiga dan terutama tahun ke empat, saya harus melakukan itu untuk "nyambung idup" di akhir bulan :-) membuat bakwan jagung atau gorengan lainnya, atau donat lapis coklat, yang saya titipkan di kantin himpunan atau dibawa ke kelas (dagangan digelar saat pergantian dosen). biasanya saya lakukan seminggu 2-3x (hanya bisa apabila jam kuliah pagi dimulai jam 9, bukan jam 7). Keuntungan yang disisihkan, sangat amat berguna untuk uang makan saat tongpes akhir bln sambil nunggu kiriman selanjutnya ^^


Bisnis kedua, warnet, dengan konsep (pinginnya) fulfill your dream tomorrow, karena pengalaman 22 bulan bekerja saya gak pernah bisa menyisihkan uang diatas 200ribu tiap bulan (kapan kayanya?), sehingga akhirnya nekad resign dan pinginnya punya bisnis yg established, BEP dalam waktu 2 tahun, punya cabang kedua di tahun ke 3, bisa nabung beli rumah di tahun ke 5, saya lakukan pada tahun 2005 setelah resign dari kantor. Dalam waktu 1 tahun terpaksa dihentikan karena grafik menunjukkan modal kurang kuat (uang spare habis utk fix cost smentara "sisa" omset (bukan keuntungan!) tidak mencukupi untuk perpanjang sewa tempat tahun kedua). Setelah sempat dioper ke teman yang membuat warnet di rumah selama kuranglebih 6 bulan, akhirnya barang-barang harus saya lego untuk sebagian mengembalikan duit investor, plus ada yg harus saya cicil balik dan baru selesai hutang2nya di tahun 2008 :D


Menjadi pengusaha dgn harapan : i can fulfill my dream tomorrow!


Kalau ternyata pada saat itu saya terpaksa "gagal", bukan karena salah saya yg punya keinginan untuk fulfill my dream. Bukan karena mimpi yang terlalu muluk, atau sikap sok pengusaha yang kegedean. Tapi lebih karena persiapan yg kurang matang, terutama di pembuatan bussiness plan yang benar sehingga saya kurang tepat mengelola modal (yang notabene investasi beberapa orang). Pun kegagalan itu tidak 100% rasanya karena saya saat itu mendapatkan banyak sekali ilmu baru (bayangin seorang apoteker harus berhadapan dengan modem, router, ping, dan belajar mengakrabkan diri dengan berbagai varian linux seperti Fedora 3, Mepis, Ubuntu, Suse, melakukan pengayaan diri dengan sistem operasi tersebut karena saya harus bisa mengedukasi pengunjung warnet yang tidak familiar dengan linux) dan bertemu banyak orang-orang hebat dengan berbagai pengalamannya di bisnis itu yang tentunya banyak memberikan pengaruh positif dan memperkaya ilmuku di bidang itu :-)


Dan "kegagalan" belum membuat saya kapok dan saya terus mencari-cari bentuk bisnis lain, dari mulai from bazaar to bazaar jualan batik, seprai, baju anak-anak, sampai akhirnya bertemu dgn bisnis Oriflame dan menjadi seperti sekarang.


Pengalaman di bisnis masa lalu mengajarkan saya bahwa untuk setiap bisnis apapun yang akan digeluti, saya harus cari tau dan pelajari ilmunya. Saya belajar melakukan settingan modem adsl saat menjadi pengusaha warnet supaya saya bisa handle kalau tiba-tiba koneksi terputus dan modem harus direset tanpa harus telpon minta tolong siapa-siapa. Saya belajar sistem operasi linux yang digunakan di warnet (kami gak pakai windows karena untuk yg asli hrgnya mahal dan kami gak mau pakai bajakan supaya aman) supaya siap meng-edukasi customer yg belum familiar dgn cara penggunaan linux.


Begitu juga di bisnis yang sekarang. Saya belajar dari nol ilmu-ilmu internet marketing (karena jaman saya punya warnet, saya gak ngerti internet marketing itu apa... blogging baru saya kenal setelah saya pegang project warnet teman di Bandung akhir 2006/awal 2007, itupun wordpress gratisan jadi jangan harap tau cara masang banner dll). Saya belajar dari nol ilmu tentang MLM karena memang tidak pernah terjun ke dunia MLM sebelumnya.


Pengalaman memutar uang 20ribu untuk berjualan bakwan jagung dan 120juta untuk membuat warnet mengajarkan saya menghitung secara lebih hati-hati tiap investasi yang saya keluarkan di bisnis ini. Modal untuk tutup poin, biaya koneksi internet, biaya pembelian berbagai domain dan biaya hostingnya, biaya advertising dan lain-lain. Untuk tiap-tiap biaya yang dikeluarkan, saya harus bekerja extra keras agar biaya tersebut "balik modal", dan harus memperhitungkan berapapun biaya yg sudah saya keluarkan, harus berakibat positif pada berkembangnya bisnis (ditandai dengan : kenaikan bonus yang signifikan dari tahun ke tahun).


Balik lagi pada pertanyaan awal : saya MAU dapat uang sekarang dan mewujudkan impian di masa depan, apakah memang harus mencari orang? apa harus tutup poin? apa harus jualan? apa harus belajar membuat website? apa harus datang training? apa tiap bulan harus keluar modal sekian?


bandingkan bisnis yang sedang dihadapi sekarang (Oriflame), dengan bisnis berjualan bakwan jagung, dan juga mendirikan warnet.


Saya percaya teman-teman akan merasa sangat bersyukur sudah berada di bisnis yang tepat. Di mana Anda tidak harus membuat bakwan jagung tiap subuhnya utk make money today, atau harus mengeluarkan 120juta rupiah untuk modalnya untuk fulfill your dream tomorrow :-)

No comments:

Post a Comment